Rabu, 11 Mei 2011

perilaku konsumen bab 9 : karakteristik demografi, ekonomi dan sosial konsumen

Resume Perilaku konsumen
Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M. Sc
Nama : Amanda Yuli Tahira
Nrp : I24090071

Bab 9 : KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, EKONOMI dan SOSIAL KONSUMEN
1.       Apa yang terpikir tentang demografi, ekonomi dan sosial konsumen?

Jawab :  pengelompokkan masyarakat didasarkan pada usia, jenis kelamin, lokasi tempat, tinggal, pekerjaan, dll.
demografi, ekonomi dan sosial konsumen juga merupakan bagian dari budaya yaitu sub-budaya.

2.       Mengapa kita penting belajar demografi, ekonomi dan sosial konsumen?

Jawab : untuk mengetahui konsumen mana yang akan kita tawarkan produk. Sebagai produsen kita harus mengetahui hal ini, karena jika tepat sasaran, maka produk yang akan kita tawarkan akan menciptakan keuntungan yang maksimal.

3.       Apa perbedaan demografi dan sub-budaya?

Jawab : sub-budaya merupakan contoh-contoh dari bagian demografi.
Contoh sub-budaya dari demografi agama adalah islam, protestan, katolik, hindu, budha.

4.       Apa saja informasi mengenai demografi dan sub-budaya?
Apa pentingnya kita mempelajari hal tersebut?

Jawab : informasi mengenai demografi dan sub-budaya yang perlu dipahami dalam pemasaran adalah usia, pendidikan dan pekerjaan serta lokasi geografik.
Pentingnya mempelajari hal tersebut adalah untuk  mengetahui produk mana yang tepat ditujukan kepada konsumen agar keuntungan produsen yang didapat maksimal.

5.       Gambarkan perbedaan2 sikap, perilaku, persepsi yang diamati karena perbedaan sub-budaya

Jawab : dari segi usia, misalnya anak anak seusia remaja cenderung melakukan aktualisasi diri lebih besar daripada yang sudah lansia, seperti menonton ke bioskop, berjalan-jalan dengan teman sebaya ke mall.

6.       Mengapa data2 tentang demografi ini penting dikumpulkan? (pemerintah dan berbagai riset) à usia, pendidikan, pekerjaan, lokasi geografik. Mengapa data-data ini penting dikumpulkan?
Jawab : untuk memiliki suatu karakteristik terkait pada konsumen untuk membuat produsen lebih tepat memasarkan produknya.

7.       Mengapa pendidikan harus dimiliki warga Negara?

Jawab : untuk menjadikan sebuah sistem yang terkendali, tidak mudah diatur oleh pihak lain karena sudah memiliki bekal untuk bisa menghasilkan sesuatu.

8.       Bagaimana anda melihat anak sbg konsumen. Mengapa anak menjadi konsumen yang potensial?

Jawab: karena pada usia anak ini, anak-anak cenderung ingin memiliki segalanya, seperti yang dilihat di televisi, pada teman-temannya dan cenderung tidak memikirkan ke depan apakah barang tersebut dapat dipakai kembali.

9.       Bagaimana anda melihat anak muda sbg konsumen. Mengapa anak muda menjadi konsumen yang potensial?

Jawab : karena pada usia remaja, anak seperti ingin mencoba hal baru, sedikit demi sedikit mencoba mencari jati diri, dan terpengaruh oleh gaya sekarang, seperti yang dipakai teman-temannya atau artis idolanya.

10.   Mengapa pendidikan pengeluaran kredit adalah karakteristik ekonomi yang sangat penting?
Contoh : indicator daya beli

Jawab : karena dengan menggunakan kredit, kita dapat memiliki barang yang kita inginkan walaupun pendapatan kita dirasa kurang. Dengan kredit, kita dapat mencicil hingga lunas namun barang yang kita butuhkan dapat kita pakai seiring berjalannya kredit tersebut.

11.   Apa yang dimaksud dan mengapa penting kelas sosial di sisi ekonomi dan bisnis?

Jawab : kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Karena kelas sosial mempengaruhi jenis produk dan jasa  serta merek yang dikonsumsi. Begitu pula pemilihan toko, tempat pendidikan dan berlibur.

12.   Indikator apa yang mudah untuk membedakan seseorang untuk masuk kelas sosial yang mana?

Jawab : indikator pendapatan dan pendidikan adalah yang utama, karena pada aspek disini jelas terlihat mana yang tidak berpendidikan tinggi serta yang berpendidikan tinggi akan berpengaruh pada kelas sosialnya, cara bergaul serta hal yang dikonsumsi lalu dengan pendapatan sangat terkait dengan pendidikan, si kaya dapat memiliki apa saja dengan mudah serta cepat namun tidak untuk kalangan bawah yang mungkin harus menahan atau tidak menggunakan kredit.


13.   Bagaimana anda melihat mahasiswa IPB dari segi daya beli dan kelas sosialnya?

Jawab : mahasiswa IPB cenderung sama seperti daya beli. Namun untuk variabel ekonomi sangat terlihat jelas sekali perbedaannya, seperti status pekerjaan orang tuanya, pendapatan yang diberikan orangtuanya dan harta benda yang ia miliki. Di sisi sosialisaisi pun, mahasiswa IPB kalangan atas cenderung membentuk suatu kelompok yang membedakan mereka dengan yang lain. Mahasiswa IPB kelas atas lebih tertarik bergabung dengan orang yang sama dengan dirinya. Begitu pula pada variabel politik seperti kekuasaan dan mobilitas, mahasiswa IPB kelas atas lebih memiliki variabel politik yang tinggi.

  1. Pola konsumsi dan perilaku apa yang dipakai untuk melihat seseorang di IPB dari kelas sosial?
Jawab: dari segi gadget yang dia miliki, salah seorang mahasiswa IPB dirasa kelas sosial atas karena orang tersebut memiliki kendaraan bermotor seperti mobil, motor yang bermerk mahal. Lalu merk telepon selular atau laptop yang dia miliki serta pakaian yang dia kenakan selalu up to date serta branded.

perilaku konsumen bab 8 : budaya

Resume Perilaku konsumen
Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M. Sc
Nama : Amanda Yuli Tahira
Nrp : I24090071

Bab 8 : BUDAYA
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan sesorang dan masyarakat.
Sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya, menurut Engel, Blackwell dan Miniard:
  1. Kesadaran diri dan ruang
  2. Komuniksi dan bahasa
  3. Pakaian dan penampilan
  4. Makanan dan kebiasaan makan
  5. Waktu dan kesadaran akan waktu
  6. Hubungan keluarga, organisasi dan lembaga pemerintah
  7. Nilai dan norma
  8. Kepercayaan dan sikap
  9. Prosesmental dan elajar
  10. Kebiasaan kerja
Unsur budaya :
Nilai (value) à kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.
Norma (norm) à aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk atau tindakan yang boleh atau tidak boleh.
Nilai akan mempenaruhi sikap sesorang yang kemudian sikap akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Norma
  1. Enacted norm
Disepakati berdasarkan peraturan pemerintah dan ketatanegaraan.
Misal : peraturan, UU
  1. Cresive norm
Norma yang ada dalam budaya dan bisa dipahami dan dihayati jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama.
-          Kebiasaan (customs)
Berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan tersebut diturunkan dari generasi ke generasi secara menurun.
-          Larangan (mores)
Bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh sesorang dalam suatu masyarakat
Pelanggaran terhadap larangan akan mengakibatkan sanksi sosial.
Larangan yang berlaku di masyarakat Indonesia bisa bersumber dari budaya atau dari nilai agama.
-          Konvensi (conventions)
Menggambarkan anjuran atau kebiasaan bagaimana sesorang harus bertindak sehari-hari.
Konvensi menggambarkan anjuran atau kebiasaan beragama.
Mitos àmenggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealism bagi suatu masyarakat.
Contoh : mitos mengenai raja-raja dan wali songo
Symbol à segala sesuatu (benda, warna, nama, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan)
Contoh : bendera kuning sebagai symbol yang meninggal
Produk dan jasa memainkan peran yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk dapat membawa pesan dan makna budaya.


Budaya dan strategi pemasaran
Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk.
Budaya populer : iklan, televisi, music, radio, pakaian, aksesoris, permainan, film, dan computer.